PRESS RELEASE
AVIAN BASIC MEDICINE
KSSL FKH UGM
2024
Gambar 1. Sesi Pemaparan Materi oleh Pak Lim Wen Sin S.Si
Divisi Aves Kelompok Studi Satwa Liar FKH UGM telah menyelenggarakan program kerja Avian Basic Medicine dengan tema “Medical Check Up in Strigiformes and Detection of Avian Parasites”. Avian Basic Medicine dilaksanakan pada tanggal 7 September 2024, dan bertempat di Ruangan 102 dan laboratorium parasitologi FKH UGM. Avian Basic Medicine dihadiri 31 peserta dari anggota aktif KSSL dan KM FKH UGM. Program kerja ini memiliki tujuan sebagai wadah untuk mengenal dan mempelajari ilmu mengenai burung secara khusus pada Strigiformes, utamanya tentang Avian Diagnose, Parasites, and Medical Examination, serta sebagai wadah untuk dapat mengeksplorasi keilmuan mengenai medical check up dan parasite yang terdapat pada satwa liar khususnya hewan kelas Aves.
Avian Basic Medicine dimulai pada pukul 08.30 oleh MC. Dilanjutkan dengan pemaparan dari manajer program burung hantu sahabat petani, Bapak Lim Wen Sin, S.Si. Bapak Lim memaparkan fakta-fakta dari Tyto alba. Selain itu, Pak Lim juga menceritakan bahwa beberapa kasus yang mengancam keberadaan Tyto alba di ekosistem, seperti terjerat senar layang-layang, keracunan sekunder, dan eksploitasi. Dan Pak Lim juga mengatakan betapa pentingnya Tyto alba dalam menjaga ekosistem di alam. Oleh karena, diharapkan para peserta juga bisa menyadari dan mampu berkontribusi dalam menjaga keberadaan Tyto alba. Sesi dari Pak Lim dilanjutkan dengan tanya jawab dengan peserta. Peserta antusias dalam berdiskusi dan bertanya mengenai fakta-fakta dan upaya konservasi Tyto alba.
Gambar 2. Sesi Pemaparan Materi oleh drh. Dwi Priyowidodo
Setelah pemaparan dari Pak Lim, dilanjutkan dengan pembicara yang kedua dari Dosen Parasitologi FKH UGM, Dr. drh. Dwi Priyowidodo, M.P. Dr. Dwi memaparkan mengenai penyakit parasit yang dapat menyerang burung hantu pada umumnya. Penyakit parasit yang disebabkan oleh protozoa, cacing, dan ektoparasit. Penyakit parasit ini dapat menyebabkan gejala klinis yang bahkan dapat menyebabkan kematian. Sehingga, diperlukan untuk mengetahui penyakit-penyakit parasit yang dapat mengancam populasi burung hantu khususnya Tyto alba sehingga dapat dilakukan pencegahan dan penanganan yang tepat. Sesi pemaparan dilanjutkan dengan tanya jawab dengan peserta.
Gambar 3. Sesi Medical Check Up Aves oleh dr. drh. Dwi Priyowidodo M.P
Acara dilanjutkan dengan sesi medical check up pada kelas aves. Medical check up diawali dengan pengambilan sampel darah pada probandus ayam. Peserta diminta untuk mencoba mengambil darah satu per satu. Lalu, dilanjutkan medical check up pada Tyto alba. Sebelum itu, peserta dibagi menjadi tiga kelompok kecil dan mendapatkan satu Tyto alba setiap kelompoknya.
Sebelum memulai medical check up Tyto alba, peserta belajar cara untuk handling pada Tyto alba. Kemudian, peserta memeriksa data fisiologis dari respiration rate, temperature, hingga BCS (Body Condition Score) pada Tyto alba. Dilanjutkan dengan pemeriksaan fisik dimulai dari kepala, kulit dan bulu, serta pada ekstremitas. Tyto alba pada kelompok 1 kehilangan 2 ruas jari kakinya karena diamputasi, kemudian pada kelompok 2 Tyto alba sayap kanan pada bulu primer yang pertama lebih kecil, sedangkan pada kelompok 3 Tyto alba terlihat normal.
Setelah melakukan medical check up, peserta mengambil sampel ektoparasit pada bulu dan feses. Peserta berpindah tempat ke laboratorium parasitologi untuk mendeteksi adanya parasit pada sampel. Untuk mendeteksi ektoparasit pada bulu menggunakan mikroskop stereoskopik, sedangkan untuk deteksi endoparasit menggunakan metode apus darah. Lalu, deteksi pada feses untuk menemukan telur parasit menggunakan metode sentrifus kemudian dilanjutkan dengan metode apung. Pada sampel, tidak ditemukan adanya parasit baik pada sampel feses maupun bulu Tyto alba.
Setelah melakukan deteksi parasit, perwakilan kelompok memaparkan hasil diskusi berkaitan dengan apa yang diberikan, dan juga memberikan kesan pesan singkat untuk Avian Basic Medicine. Lalu, acara ditutup oleh MC.
Acara keseluruhan Avian Basic Medicine berjalan dengan lancar. Pada kesempatan ini, peserta dan panitia bisa belajar langsung mengenai Tyto alba dan parasit. Selain itu, Avian Basic Medicine juga memberikan wadah untuk belajar mengenai deteksi parasit pada kelas Aves. Dengan demikian, kegiatan ini berkontribusi pada pencapaian Sustainable Development Goals pada poin ke-4 mengenai pendidikan bermutu dan poin ke-15 mengenai ekosistem daratan.
Namun, dalam acara ini juga terdapat hal – hal yang perlu diperhatikan. Hal tersebut adalah pelaksanaan kegiatan yang tidak sesuai jadwal, alat dan bahan yang bisa disiapkan lebih awal, serta koordinasi antara panitia, pembicara dan peserta kurang komunikasi. Dengan demikian, diharapkan Avian Basic Medicine sebagai program kerja tahunan Divisi Aves KSSL FKH UGM selalu memberikan hal baru, konsistensi, dan mengangkat topik yang lebih menarik serta relevan sehingga memberikan pengaruh kepada masyarakat khususnya mahasiswa FKH UGM.
Gambar 4. Praktek Handling dan Medical Check Up oleh Peserta
Gambar 5. Pengamatan Sampel oleh Peserta
SDGs 4: Quality Education, SDGs 4: Pendidikan Bermutu, SDGs: 15 Life on Land, SDGs 15: Menjaga Ekosistem Darat.
Salam Lestari!
Narahubung: 0858 3935 3217 (Rafi Arsanta Bagaskara)
Penulis: Paramita Dyah Sekar Dewanti Pramodawardani
Credit foto: Velya lani Anabella